Catat! Begini Cara Buat Faktur Penjualan yang Mudah, Efisien, dan Tepat
Faktur penjualan adalah salah satu dokumen penting dalam kegiatan jual beli, yang berfungsi sebagai bukti resmi bahwa suatu transaksi telah terjadi dan menjadi dasar untuk penagihan kepada pembeli. Dengan adanya faktur penjualan, penjual dan pembeli sama-sama memiliki catatan yang jelas mengenai jumlah barang atau jasa yang ditransaksikan, harga, serta informasi lainnya yang berkaitan. Bagi yang masih asing dengan faktur, mungkin akan menganggap faktur dan invoice adalah dokumen yang sama. Namun, sebenarnya perbedaan yang paling jelas di antara kedua nya adalah, faktur berisi catatan pajak yang harus dikeluarkan oleh Perusahaan Kena Pajak (PKP). Sementara invoice hanya berupa catatan bukti, bahwa telah terjadi transaksi antara penjual dan pembeli, dan masing-masing harus memenuhi transaksi tersebut baik barang ataupun jasa.
Membuat faktur penjualan sebenarnya tidaklah sulit. Secara umum, ada beberapa informasi penting yang wajib dicantumkan. Faktur juga tidak dibuat setiap transaksi, melainkan merangkap beberapa periode. Berikut penjelasan lengkap cara membuat faktur penjualan dengan mudah dan efisien.
- Faktur harus memiliki judul yang jelas, seperti “Faktur Penjualan” atau “Invoice”. Untuk mempermudah saat pengecekan, beri nomor faktur yang unik dan urut. Misal, INV-001, INV-002, dan seterusnya. Tanggal penerbitan faktur juga harus dicantumkan untuk menunjukkan kapan transaksi dilakukan.
- Di dalam faktur juga dituliskan data lengkap dari penjual dan pembeli, mulai dari nama usaha, alamat, nomor telepon, serta NPWP jika ada. Selanjutnya adalah rincian barang atau jasa yang dijual, yang dirinci pada tabel dengan mencantumkan nama barang, jumlah atau kuantitas, harga satuan, dan total harga. Di bagian bawahnya terdapat subtotal dari seluruh item, lalu tambahkan pajak (seperti PPN 11% atau sesuai ketentuan), dan jumlah tagihan akhir.
- Agar faktur terlihat profesional, bisa gunakan Microsoft Excel atau Word. Di Excel, bisa dibuat tabel dan menambahkan rumus otomatis untuk menghitung jumlah dan pajak. Lebih mudah lagi bisa menggunakan Proxima, software akuntansi digital untuk membantu memantau bisnis secara real-time, efektif, dan sistematis, termasuk dalam pembuatan faktur penjualan ataupun pajak. Selengkapnya disini.
- Tambahkan juga logo perusahaan agar lebih resmi, serta cantumkan juga informasi pembayaran secara jelas. Nomor rekening dan nama bank dan batas waktu pembayaran, misal "pembayaran maksimal 7 hari setelah tanggal faktur". Dengan begitu, pembeli akan tahu kapan dan kemana harus melakukan pembayaran.
Untuk mencegah adanya kehilangan data, simpan salinan faktur digital di layanan cloud, seperti Google Drive, dan sejenisnya, agar semua dokumen aman dan mudah diakses kapan saja. Dengan membuat faktur penjualan secara rapi, proses administrasi bisnis bisa jadi lebih mudah, dan akan meningkatkan kepercayaan dari pelanggan.
Penggunaan faktur digital paling praktis dan mudah digunakan untuk mempermudah pemantauan keuangan bisnis perusahaan, plus menghindari kesalahan human error. Penggunaan software akuntansi digital seperti contohnya Proxima, akan sangat membantu untuk dapat membuat faktur digital secara mudah, efisien dan tepat dengan dukungan layanan berbasis cloud cloud. Selain itu, Proxima juga dapat melakukan otomatisasi perhitungan faktur pajak, penyimpanan data pelanggan secara terpusat, dan juga berbagai keunggulan lainnya. Silahkan klik disini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap lagi mengenai hal ini.
Referensi:
https://www.sapx.id/blog/membedah-perbedaan-faktur-dan-invoice/