Photo by RDNE Stock project from Pexels

Memahami Depresiasi Aset Tetap: Kunci Pengelolaan Keuangan Perusahaan

Akuntaworld Jun 23, 2025

Dalam akuntansi dan pengelolaan aset perusahaan, depresiasi atau penyusutan adalah proses pengurangan nilai terhadap aset secara bertahap seiring waktu. Hal ini terjadi karena aset digunakan, mengalami keausan, atau menjadi tua. Tujuan depresiasi adalah untuk mencatat penurunan nilai aset secara sistematis selama masa penggunaannya. Aset yang biasanya mengalami depresiasi adalah aset tetap (gedung atau mesin) dan aset bergerak (kendaraan), yang keduanya sama-sama penting dalam menjalankan operasional perusahaan.

Aset tetap merupakan aset berwujud yang digunakan dalam operasi bisnis dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Contohnya: bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan produksi. Aset ini tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam jangka pendek, melainkan digunakan untuk mendukung proses produksi atau layanan. Seiring berjalannya waktu, aset tetap mengalami penyusutan nilai yang dicatat sebagai beban depresiasi dalam laporan keuangan.

Aset tetap adalah benda yang dimiliki perusahaan, digunakan untuk kegiatan bisnis dan umurnya lebih dari satu tahun. Contohnya seperti bangunan, mesin, mobil, atau alat produksi. Aset ini tidak untuk dijual, melainkan digunakan untuk mendukung proses produksi atau layanan perusahaan. Seiring berjalannya waktu, nilai aset tetap akan berkurang (mengalami penyusutan nilai) karena terus dipakai. Penurunan nilai ini disebut depresiasi dan dicatat sebagai beban di laporan keuangan. Penyusutan nilai membantu perusahaan menggambarkan secara lebih akurat nilai ekonomis dari aset tersebut, serta memperhitungkan penurunan kapasitas atau efektivitas aset dalam menghasilkan keuntungan.

Tujuan utama pencatatan depresiasi adalah untuk mencocokkan biaya aset dengan pendapatan yang dihasilkan selama masa manfaatnya. Dalam praktiknya, perusahaan dapat menggunakan beberapa metode depresiasi, seperti metode garis lurus (straight-line), saldo menurun ganda (double declining balance), atau metode unit produksi. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan karakteristik penggunaan aset dan kebijakan akuntansi perusahaan.

Pencatatan depresiasi bukan hanya untuk keperluan pelaporan keuangan, tetapi juga berperan penting dalam perencanaan pajak dan pengelolaan anggaran. Dalam konteks perpajakan, depresiasi dapat digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak, yang berarti perusahaan dapat menghemat pengeluaran pajak dalam periode tertentu. Selain itu, dengan mengetahui nilai aset secara akurat, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait penggantian atau penjualan aset yang sudah tidak lagi efisien.

Kesalahan dalam mengelola depresiasi dapat menyebabkan penyajian laporan keuangan yang tidak akurat, mempengaruhi analisis keuangan, bahkan berdampak pada keputusan bisnis strategis. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sistem pencatatan aset dan depresiasi terstruktur, serta diperbarui secara berkala. Depresiasi aset tetap dan bergerak merupakan elemen penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Dengan memahami konsep dan penerapannya secara benar, perusahaan dapat mencatat nilai aset secara realistis, merencanakan investasi jangka panjang, dan menjaga efisiensi operasional. Baik untuk keperluan pelaporan keuangan, perhitungan pajak, maupun pengambilan keputusan bisnis.

Tags