Sumber: PixaBay

Musuh Dalam Chat: Social Engineering, Ancaman yang Jarang Disadari!

Let's Learn IT May 14, 2025

Di era digital yang serba terhubung, kita sering kali fokus pada ancaman teknis seperti virus atau peretasan sistem. Namun, ada bahaya lain yang lebih halus dan sering kali luput dari perhatian, yaitu social engineering. Teknik ini memanfaatkan kelemahan psikologis manusia untuk memperoleh informasi sensitif atau akses ke sistem tertentu.

Social engineering adalah metode manipulasi psikologis yang digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk membujuk individu agar mengungkapkan informasi pribadi, seperti kata sandi atau data keuangan, tanpa perlu meretas sistem secara teknis. Pelaku sering kali menyamar sebagai pihak terpercaya untuk mendapatkan kepercayaan korban.  

Beberapa metode yang sering digunakan dalam social engineering antara lain phishing, yaitu mengirim email atau pesan palsu yang tampak resmi untuk mencuri informasi pribadi. Pretexting melibatkan pembuatan skenario palsu guna memperoleh data sensitif dari korban, sementara baiting memanfaatkan tawaran yang tampak menarik untuk memancing korban agar mengungkapkan informasi pribadi atau mengunduh malware. Selain itu, ada pula vishing, yaitu upaya penipuan melalui panggilan telepon palsu yang bertujuan mengelabui korban agar memberikan informasi penting, serta smishing, yang menggunakan pesan teks palsu berisi tautan berbahaya atau permintaan data pribadi. Semua metode ini mengeksploitasi kepercayaan dan kelengahan pengguna di dunia digital.

Social engineering tergolong berbahaya karena sifatnya yang sulit dideteksi dan dampaknya yang luas. Serangan ini sering kali tidak terdeteksi oleh perangkat lunak keamanan, sebab tidak melibatkan malware atau kode berbahaya yang biasa dikenali sistem. Selain itu, teknik ini memanfaatkan sifat alami manusia yang cenderung mudah percaya, terutama kepada pihak yang tampak resmi atau dikenal. Begitu pelaku berhasil memperoleh informasi sensitif, mereka dapat mengakses sistem, mencuri data pribadi, atau bahkan melakukan penipuan finansial yang merugikan korban secara signifikan.

Untuk melindungi diri dari ancaman social engineering, ada beberapa langkah pencegahan yang penting untuk diterapkan. Pertama, tingkatkan kesadaran dengan mengedukasi diri sendiri dan orang di sekitar mengenai berbagai teknik social engineering serta cara mengenalinya. Kedua, verifikasi informasi secara menyeluruh setiap kali menerima permintaan data, terutama dari sumber yang tidak dikenal atau terkesan mencurigakan. Ketiga, gunakan otentikasi ganda (two-factor authentication) sebagai tambahan lapisan keamanan untuk melindungi akun pribadi. Terakhir, jaga informasi pribadi dengan tidak sembarangan membagikannya melalui email, telepon, atau pesan teks, kecuali sudah dilakukan verifikasi yang jelas terhadap pihak yang meminta. Langkah-langkah ini dapat secara signifikan mengurangi risiko menjadi korban manipulasi digital.

Tags