Sumber: PixaBay

Tips Melancong Buat yang Nggak Suka Keramaian

Melancong Jul 11, 2025

Tidak semua orang liburan demi keramaian. Ada yang justru merasa sesak saat berada di tengah hiruk-pikuk tempat wisata, penuh antrean panjang, suara bising, dan spot foto yang tak pernah benar-benar sepi. Kalau kamu termasuk tipe yang lebih suka tenang, tidak tergesa, dan ingin menikmati perjalanan tanpa dikerumuni turis lain, kamu tidak sendiri.

Melancong bukan berarti harus ramai-ramai. Justru bagi sebagian orang, ketenangan adalah tujuan utama. Maka, yang dibutuhkan bukan sekadar destinasi, tapi cara menikmati perjalanan dengan tetap menjaga ruang personal. Berikut beberapa pendekatan yang bisa membantu kamu tetap bisa traveling tanpa kehilangan energi sosial.

Pertama, pertimbangkan untuk bepergian di luar musim ramai. High season seperti libur sekolah, Natal, Lebaran, atau tahun baru bisa membuat tempat paling tenang sekalipun terasa sesak. Dengan memilih waktu low season, kamu tak hanya dapat suasana lebih sepi, tapi juga harga tiket, hotel, dan transportasi yang lebih bersahabat.

Kedua, hindari destinasi yang terlalu viral. Cobalah cari kota kecil, desa wisata yang belum banyak diliput, atau bagian dari suatu kota yang jarang disebut dalam panduan wisata. Bahkan di kota besar sekalipun, ada sudut-sudut yang tenang seperti taman kecil, museum yang jarang dikunjungi, atau jalur jalan kaki yang mengarah ke pemukiman.

Selanjutnya, pilih jenis penginapan yang mendukung suasana sunyi. Hindari hostel dengan konsep ramai atau hotel di tengah pusat kota. Penginapan di pinggiran, guesthouse sederhana, atau homestay di area perbukitan bisa memberi pengalaman tinggal yang jauh lebih damai dan dekat dengan alam.

Selama perjalanan, gunakan transportasi yang memberi ruang pribadi lebih. Alih-alih bus umum yang penuh, naik kereta antarkota dengan gerbong yang tenang bisa memberi ruang untuk berpikir, membaca, atau sekadar diam menatap jendela.

Kegiatan yang dipilih pun bisa disesuaikan. Trekking ringan ke air terjun tersembunyi, menyusuri jalur sepeda pagi hari, atau sekadar duduk lama di perpustakaan kota bisa jadi bentuk perjalanan yang sama bermaknanya. Tidak semua petualangan harus riuh.

Yang terakhir, beri diri sendiri izin untuk tidak selalu mengikuti “harus ke sini dan harus coba ini”. Traveling untuk orang yang tak suka keramaian bukan berarti membosankan, justru bisa jadi lebih mendalam. Kamu memberi ruang bagi tempat untuk benar-benar dikenali, dan memberi waktu bagi diri sendiri untuk benar-benar merasa hadir.

Pada akhirnya, melancong bukan tentang seberapa banyak tempat yang dikunjungi, melainkan seberapa dalam kita terhubung dengan tempat-tempat itu. Kalau lebih suka jalan sendiri, jauh dari keramaian, tidak selalu berarti melewatkan sesuatu, justru mungkin sedang benar-benar mengalami semuanya. Perjalanan bisa jadi sangat personal, dan justru karena itulah terasa lebih bermakna. Tidak semua orang perlu ramai untuk merasa hidup. Terkadang, diam di tempat asing bisa jadi cara terbaik untuk merasa pulang dan nyaman.

Tags