Waspada! AI GeoTag Bisa Bocorkan Lokasi dan Foto Pribadi Pengguna
Kemajuan teknologi AI membawa banyak manfaat bagi manusia, seperti membantu menyelesaikan pekerjaan, sebagai sarana pembelajaran, hingga memperkaya ilmu pengetahuan. Disamping itu juga, tak jarang AI disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab demi kepentingan pribadi. Ditengah maraknya kasus pencurian data, berita hoaks, semakin sulit bagi kita untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan memilah informasi yang akurat jika tidak berhati-hati.
Tidak adanya batas antara ruang dan waktu di dunia maya membuat penyebaran informasi semakin cepat melalui dunia maya, termasuk pada sosial media. Sosial media yang fungsinya untuk menjalin jejaring sosial dan membagikan kegiatan sehari-hari bisa disalah gunakan oleh oknum. Meliputi nama lengkap, tempat tanggal lahir, lokasi tempat tinggal, hingga foto-foto. Foto saat masih bayi, foto keluarga, hingga foto rumah. Saking canggihnya, ada AI yang bisa mendeteksi lokasi rumah hanya melalui foto saja, lalu menampilkan informasi alamat rumah. AI tersebut adalah AI GeoTag.
AI GeoTag memuat informasi pada foto dan video, yang secara otomatis menjadi informasi tambahan dari pengguna. Hal ini mencakup lokasi tempat foto dan video dibuat, berikut juga keterangan waktu. Selain itu, GeoTag juga dapat menunjukkan suatu lokasi secara geografis dan landmark terdekat, ketika foto atau video di-posting ke platform sosmed.
AI GeoTag berguna disaat ingin mem-flashback suatu kejadian ataupun momen spesial. Atau saat ingin mengulik lokasi wisata untuk traveling dan mencari rekomendasi tempat makan unik. Disamping itu, ternyata fitur ini juga bisa jadi berbahaya jika ada yang menyalahgunakan.
Secara tidak sengaja AI GeoTag memiliki potensi mengungkapkan informasi pribadi pengguna, yang kemudian data tersebut dapat diakses pihak lain. Berikut kemungkinan yang terjadi, dimana GeoTag dapat membocorkan informasi pengguna.
- Saat tidak sengaja membagikan lokasi secara spesifik. Ketika pengguna mengunggah foto ke media sosial, informasi GeoTag yang ada didalam file bisa diakses oleh siapa saja yang mengetahui cara membaca metadata. Ini memungkinkan orang asing untuk mengetahui lokasi rumah, tempat kerja, atau lokasi yang sering dikunjungi pengguna.
- Potensi cybercrime. Cybercrime memanfaatkan GeoTag untuk melakukan tindak kejahatan, seperti pencurian, penguntitan, atau penculikan. Informasi lokasi yang terbuka mempermudah akses untuk melacak keberadaan seseorang secara detail.
- Melanggar privasi anak. Foto anak yang diunggah, dengan mudah dapat terdeteksi oleh GeoTag. Informasi tentang sekolah, taman tempat mereka biasa bermain, bisa bocor.
Bahkan ada juga AI yang bisa memberi gambaran wujud seorang anak saat tumbuh dewasa dengan teknologi predictive modeling, yakni menggabungkan machine learning, computer vision, dan biometric analysis. Tentu hal ini sangat berisiko untuk disalahgunakan.
Agar terhindar dari kebocoran akibat GeoTag, ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai upaya perlindungan data pribadi. Berikut langkah-langkahnya.
- Nonaktifkan fitur GeoTag pada kamera. Dengan menonaktifkan fitur lokasi, orang tidak akan tahu tepatnya dimana foto atau video tersebut diambil. Buka pengaturan kamera pada ponsel, lalu matikan opsi penandaan lokasi.
- Private akun media sosial. Dengan mem-private akun, aktivitas pribadi tidak dapat lihat kepada selain followers. Jika tidak ingin private, pastikan berhati-hati dalam membagikan aktivitas pribadi di media sosial.
- Batasi penggunaan aplikasi yang meminta akses lokasi. Beberapa aplikasi di ponsel seringkali meminta akses lokasi untuk kebutuhan navigasi, atau untuk layanan yang berbasis lokasi. Jika tidak membutuhkannya, lebih baik cabut akses lokasi pada aplikasi tersebut.
- Bijak dalam bermedia sosial. Zaman sekarang dengan mudahnya orang membagikan aktivitas mereka di media sosial, dengan masing-masing tujuannya. Tak sedikit kebiasaan ini memicu terjadinya oversharing. Bijaklah dalam bermedia sosial dan tidak asal berbagi demi keamanan pribadi, sebab tidak semua hal bisa dibagikan di media sosial.
Meskipun GeoTag adalah AI yang bermanfaat, tetapi dalam penggunaannya harus hati-hati. Mengingat resikonya besar jika sudah menyangkut ranah pribadi. Dengan memahami risiko dan pencegahan yang telah dilakukan, diharapkan data tidak bocor ke tangan oknum nakal. Ingat, di era digital ini informasi mudah tersebar, tetaplah waspada!